Senin, 13 Januari 2014
Maulid Nabi Muhammad SAW
"Allahumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad, wa 'Alaa Aalii Sayyidina Muhammad"
Marilah momen besar ini kita manfaatkan untuk introspeksi dan refleksi diri, sudahkah kita (yang mengaku mengidolakan beliau) meneladani sang uswatun hasanah kita. Kita perdalam iman kita, ibadah kita, dan kecintaan kita terhadap rasulullah dan memperbaiki akhlak kita.
Setiap tanggal 12 Robbiul Awal, umat Islam memperingati Hari Maulid Nabi, yaitu hari kelahiran Muhammad saw. Beliau dilahirkan di Mekkah pada 12 Robbiul Awal tahun Gajah, bertepatan dengan 12 April 571 M.
Beberapa bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah dapat dilakukan sepeti berikut:
1. Bersungguh-sungguh dalam mencari bekal untuk kebahagian di akhirat
Rasulullah sangat bersungguh-sungguh dalam mencari kebahagiaan di alam akhirat. Sekalipun beliau sudah dijamin oleh Allah SWT surga, namun Rasulullah tak pernah sekalipun lupa tahajjud hingga kaki bengkak, istighfar dan zikir sembari beliau berperang dan berbaring. Rasulullah juga terkenal sangat dermawan dan pemurah dalam bersedekah kepada fakir miskin, air mata beliau seringkali becucuran ketika membaca al-quran, beliau juga diceritakan sering melakukan puasa sunnat pada setiap bulannya. Dan segala bentuk ibadah itu akan meningkat kuantitas dan kualitasnya tatkala memasuki bulan ramadhan setiap tahunnya
2.Tidak melalaikan hak dan kewajiban duniawi dalam kehidupan sehari-hari
Rasulullah adalah manusia seperti kita. Beliau makan dan berpakaian lazimnya masyarakat, menikahi wanita-wanita muslimah, menjadi seorang ayah yang baik bagi anak-anak kandung atau anak tirinya, menjadi majikan yang baik bagi pembantu dan sahayanya, berjalan-jalan di pasar, memenuhi undangan pernikahan, berkumpul dan makan bersama para sahabatnya, turut bergotong royong jika ada pekerjaan yang dilakukan bersama, dan bersendagurau dengan cucu-cucunya.
3. Berbuat sebaik mungkin kepada sesama makhluq Allah
Dari sahabat hingga musuh sekalipun tak pernah luput dari kasih sayang beliau. Beliau amat mengutamakan orang lain dalam berbagai hal kebaikan. Beliau dikenal pemaaf dan tidak pendendam kepada siapa pun yang menyakitinya, bahkan jika dicaci dan dihina sekalipun beliau hanya diam dan tidak menjawab. Menjelang akhir hayatnya beliau mempersilahkan kepada siapa saja yang merasa pernah disakiti olehnya baik sengaja ataupun tidak untuk memberikan balasan yang setimpal kepada beliau. Karenanya kewafatan beliau menjadi kesedihan yang amat mendalam bagi ummat Islam ketika itu, cukuplah bukti betapa baiknya perilaku beliau di mata para sahabatnya.
4. Menjaga dan memelihara keseimbangan dan kelestarian alam dan lingkungan.
Kepedulian Rasulullah terhadap kelestarian alam dan lingkungan sangat nyata tatkala beliau melarang pasukan muslim menebang atau membakar pohon atau merusak tempat ibadah atau bangunan pada setiap peperangan dan ekspansi yang terjadi. Bahkan dalam hal kebersihan diri dan lingkungan sampai-sampai beliau menyifati kebersihan itu bagian dari keimanan kita kepada Allah, itu artinya tidak sempurna iman seorang muslim jika diri dan lingkungannya kotor.
Semoga dengan mengikuti keteladanan beliau, kita semua nantinya akan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW di alam akhirat kelak, aamiin yaa robbal 'aalamiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar