Jumat, 28 Maret 2014

Bapak Kimianya Orang Islam: Jabir ibn Hayyan

"My wealth let sons and brethren part. Some things they cannot share: my work well done, my noble heart — these are mine own to wear" (Hartaku biarlah dibagi-bagi untuk anak-anakku dan kerabatku. Namun satu hal yang tidak boleh dibagi: pekerjaan yang telah saya lakukan, hati nuraniku - semuanya itu adalah milikku)

“Saya pertama kali mengetahuinya dengan melalui tangan dan otak saya dan saya menelitinya hingga sebenar mungkin dan saya mencari kesalahan yang mungkin masih terpendam”

Ada yang tahu siapa pemilik kata bijak di atas nggak? Jika Sahabat FrenCIS mengaku kimiawan sejati pasti tahu. Yup, benar, kuotasi (kalimat bijak) di atas adalah kalimat yang pernah disampaikan oleh Bapak Kimiawan Islam kita, Abu Musa Jabir ibn Hayyan, atau yang lebih dikenal dengan nama Jabir ibn Hayyan, Al Hayyan, dan Geber (versi eropanya).

Mungkin selama ini, Sahabat FrenCIS lebih mengenal Avogadro, Gay Lussac, Dalton, Rutherford, Schrodinger, Lavoisier, Kekule, Marie Curie, Mendeleyev, Dobereiner, Lambert-Beer, dan masih buanyak lagi. Tapi jangan salah, ilmuwan kimia pun ada yang dari kalangan muslim juga, salah satunya ya Pak Jabir ini.


Jabir Ibn Hayyan lahir di kota Tus, Iran pada tahun 721 M dan wafat di Kufah pada tahun 815 M. Sebagaimana orang-orang sukses seperti pada umumnya, setiap keberhasilan pasti diawali dari mimpi dan inspirasi. Jabir pun demikian. Beliau sangat tertarik dengan dunia ke-kimia-an berkat kedua gurunya, Ja'far as Shadiq dan khalifah Khalid bin Yazid dari bani Umayyah. Kedua guru beliau terus memotivasi untuk mampu mencipta dan mendalami ilmu kimia.

Sahabat FrenCIS pernah menyangka nggak sih, kalo aktivitas nge-lab (baca: eksperimen atau praktikum) kita itu sebenarnya suatu aktivitas yang pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Jabir ini. Beliaulah yang pertama kali memperkenalkan sebuah metode baru "pendekatan ekperimen” dan laboratorium sebagai tempat eksperimen. Melalui metode ini, beliau telah mengubah ilmu kimia klasik menjadi ilmu kimia modern. Keren nggak tuh? :-)

Terkait dengan peran penting dalam bereksperimen, Jabir ibn Hayyan pernah berkata berkata:
”hal pertama yang paling penting dalam kimia adalah anda harus melakukan kerja praktik dan eksperimen. Seorang ilmuwan yang tidak melakukan kerja praktik atau eksperimen, maka dia tidak akan pernah mencapai puncak profesionalitas dalam bidangnya. Wahai anakku, lakukan eksperimen sehingga kamu akan menyerap dan menguasai ilmu pengetahuan secara sempurna. Seorang ilmuwan mencapai titik kesenangan dan kepuasan bukan karena melimpahnya kekayaan yang dimiliki, namun ilmuwan mencapai puncak kebahagiaannya karena cerdas dalam metode eksperimennya.”


Tidak sampai di situ, mekanisme reaksi pun juga sudah diperkenalkan oleh beliau jauh sebelum ahli kimia barat mengetahuinya. Subhanallah... Pokoknya ya Sahabat FrenCIS, banyak sekali teori-teori dasar kimia yang kita kenali berasal dari buah pikir Jabir.

Nah, bagi yang penasaran apa saja sih teori-teori yang sudah Beliau lahirkan, jangan kemana-mana dulu, lanjutkan bacanya.... :-)

Kamis, 20 Maret 2014

.salam sapa baru.



Assalamualaikum frendCIS
Bagaimana kabarnya?
Saya harap kalian selalu berada dalam perlindungan nikmat Allah. (Amin)
pasti kalian sudah sangat lama menunggu info-info yang terbaru dari saya.
Tenang,,,
karena sebelumnya saya akan berbaik hati memberitahukan alasan blog ini sekarat selama beberapa waktu kemaren. Simak baik-baik agar kalian paham dan mengerti kami sehingga tidak ada misskom diantara kita. Woke???
Kevakuman blog ini disebabkan oleh pergantian pengurus dari CIS dan juga pergantian PJ blog sehingga blog ini terlantarkan,, maaf ya frendCIS, kami menganggurkanmu. L
Ok,,, sebagai bentuk permintaan maaf saya dan teman-teman CIS, kami akan berusaha untuk selalu ngisi blog ini dan insyaAllah tidak akn menganggurkannya lagi, apalagi menelantarkannya.
Dan sekarang mumpung aq lagi berbaik hati( bisa dibilang kategori baik hatiku saat ini mencapai level up.hhehhhehehhe) sehingga saya akan menshare sedikit ilmu yang kuperoleh dari kajian islam dari asrama.
Temanya tentang pergaulan
yang disampaikan oleh pak ustad (maappp…tapi aq lupa namanya)
Inti ceramahnya………………….
Yang namanya pergaulan itu pasti butuh komunikasi dan komunikasi itu sendiri setidaknya mngandung 2 orang dan ada informasi yang saling ditukarkan. Dan kalau sudah berhubungan dengan 2 orang, ada dua kemungkinan, yang pertama bisa cewek-cewek, cowok-cowok, ataupun cowok-cewek.
Nah pada pembahasan kali ini yang ditekankan tentang interaksi dari cowok cewek.
Percaya atau tidak dari  suatu interaksi tentu dan pasti akan menyebabkan sebuah efek, efek yang ditimbulkan ini bisa sangat bermacam-macam pula. Bisa jengkel, senang, sedih, empati, marah,dsb. Dan satu hal yang mungkin sudah kalian ketahui, tapi mungkin kalian lupa, atau barangkali udah ingat…
ya… dari interaksi bisa jadi menimbulkan sebuah perasaan cinta…
bisa cinta cowok kepada cewek atau cewek kepada cowok.
Perasaan cinta merupakan fitrah dari Allah. Jadi santai aja, kalau ada yang sedang jatuh cinta,, jangan terlalu heboh.. karena semua orang juga pernah ngerasain kayak gitu. Dan satu hal , bersyukurlah pada Allah.. karena itu adalah sebuah nikmat. Untuk nikmat yang satu ini , suhanaAllah sekali efeknya.. seolah semua yang terjadi di dunia ini selalu indah dan penuh keindahan. Pekerjaan ynag berat berubah menjadi ringan dan mudah hanya dengan bila dilakukan penuh cinta. Kalau yang ini, percaya atau tidak, buktiin sendiri aja…..
Well…cinta adalah sebuah nikmat,,, bukan berarti kalau cinta, kita bisa mengekspresikan segala rasanya dengan seenaknya, tetapi ada batasan yang harus tetap dipatuhi. Yakni norma agama. Berhentilah berpikiran negative jika norma agama itu hanya membuatmu merasa dipenjara dan terkekang sehingga tidak bisa mengekspresikan cinta terindahmu itu….hhhehhe
Sebenarnya didalam agama islam itu, tidak pernah melarang hambanya untuk jatuh cinta, seperti yang saya sebutkan tadi, cinta itu fitrah. Justru sebaliknya agama islam memberikan tata cara mengatur agar cinta itu menjadi indah. Percayalah, semua larangan dalam islam itu sebenarnya indah untuk kita. Kita tidak diperbolehkan untuk berpacaran, bukan berarti islam itu jahat. Sedikit bukalah mata anda dan pahami , bahwa ada banyak sekali hal yang lebih bermanfaat dan mengasyikkan ketimbang menghabiskan waktu hanya untuk berpacaran. apalagi saat kuliah seperti ini, akan menjadi sangat eman klo punya waktu hanya digunakan untuk berduaan dengan orang yang gak jelas, lebih baik ikut organisasi ,lebih punya banyak teman, lebih bisa mengorek ilmu yang lebih banyak klo kita bertemu dengan banyak teman.
Pacaran hanya boleh ketika kita sudah menikah. Mau marah?? Mau protes???,……..
Katanya pak ustad klo udah nikah kan kita bebas karena udah muhrim, selain itu usaha kita untuk mengenal seseorang yaitu pasangan hidup kita tidak akan sia-sia karena memang dia yang sudah pasti akan menemani hidup kita. Dan juga dengan berpacaran sesudah nikah maka kita akan menjadi pasangan yang sangat saling menyayangi. (Amin)
Tapi itu semua terserah anda-anda,,, semua orang punya hak. Dan hak itu ada di tangan anda. Mutlak ada di tangan anda.
jadi tinggal dipilih aja mau pahala atau dosa? Klo milih pahala , klo pingen pacaran nunggu nikah dulu ….
“woke??”
 :D